Abimanyu Travel Blog

Butuh rekomendasi tempat wisata menarik di Malang? Kamu bisa dapatkan disini. Info destinasi wisata, kuliner, serta tips traveling. Kamu juga bisa menemukan promo menarik dan kuis berhadiah dari Abimanyu.

Home / Info Kuliner / Makanan Khas Imlek dan Filosofi di Baliknya, Ternyata Maknanya Dalam Banget

Makanan Khas Imlek dan Filosofi di Baliknya, Ternyata Maknanya Dalam Banget

/
/
47 Views

Makanan Khas Imlek dan Filosofi – Dari jeruk sampai kue keranjang, kenapa ya identik sama Imlek?

Makanan Khas Imlek dan Filosofi
Makanan khas imlek dan filosofinya/Credit: Wikimedia Commons via

Sama halnya dengan perayaan tahun baru, Imlek adalah salah satu perayaan penting bagi masyarakat Tionghoa. Imlek sendiri dikenal juga sebagai perayaan penting untuk menentukan nasib baik masyarakat Tionghoa di seluruh dunia selama satu tahun ke depan.

Salah satu budaya Imlek yang paling terkenal adalah barongsai, lampion dan ornamen-ornamen berwarna merah. Selain itu perayaan imlek juga nggak bisa dilepaskan dengan makanan dan kuliner khas. Ada banyak sekali jenis makanan yang selalu dihadirkan saat perayaan imlek. Bukan sekedar hidangan makan, santapan khas imlek punya filosofi tersendiri. Penasaran dengan filosofi dan makanan khas perayaan imlek? Yuk langsung simak di bawah ini!

Table of Contents

1. Siu Mie dikenal juga sebagai mie umur panjang. Mie ini harus disajikan tanpa terpotong sebagai lambang umur yang panjang

Makanan Khas Imlek dan Filosofi -  Siu Mie dikenal juga sebagai mie umur panjang

Hidangan pertama yang wajib ada saat perayaan imlek adalah Siu Mie.

Siu Mie dikenal juga sebagai mie panjang yang dihidangkan secara digoreng. Mie satu ini merupakan lambang panjang umur dalam tradisi China. Atas dasar itu, seseorang yang memasak dilarang untuk menyajikan mie yang terpotong. Jika mie terpotong saat disajika maka dipercaya bisa memperpendek usia.

Baca Juga:   Rekomendasi Es Esan Seger Di Malang

2. Kue keranjang adalah lambang kerukunan keluarga

Kue keranjang adalah lambang kerukunan keluarga
Kue Keranjang/Credit: Wikimedia Commons

Bukan imlek rasanya jika nggak ada kue keranjang.

Kue bertekstur dodol ini memang terkenal sebagai hidangan wajib saat imlek. Masyarakat Tionghoa sering membagikan kue keranjang ini pada tetangganya yang nggak merayakan imlek. Hal ini dikarenakan filosofi kue keranjang yang sangat dalam. Kue ini merupakan lambang keluarga yang bersatu dan kehidupan yang rukun. Khusus saat imlek, kue keranjang disajikan dengan cara bertumpuk. Tumpukan kue keranjang juga punya filosofi yang berarti lambang pendapatan, posisi, dan pertumbuhan anak yang lebih baik.

3. Pada kepercayaan Tiongkok, bebek dan ayam adalah dua hewan yang serakah. Untuk menghindari sifat buruk tersebut dua santapan ini dihidangkan saat imlek tanpa dipotong

bebek dan ayam adalah dua hewan yang serakah
Bebek/Credit: Wikimedia Commons

Makanan selanjutnya yang harus mesti ada adalah satu ekor bebek atau ayam.

Biasanya, ayam atau bebek disajikan utuh tanpa dipotong, dalam bahasa sunda santapan ini lebih lumrah disebut bakakak. Ayam atau bebek sendiri melambangkan kesetiaan dan ketaatan. Dalam budaya Tiongkok, bebek atau ayam dikenal sebagai hewan yang memiliki sifat serakah. Saat perayaan imlek, hidangan bebek disajikan agar anggota keluarga terhindar dari sifat buruk tersebut

4. Kue mangkuk biasanya dihidangkan di atas tumpukan kue keranjang. Menurut kepercayaan, semakin banyak orang yang berhasil memakan kue mangkuk maka semakin beruntung ia di tahun yang mendatang

Kue mangkuk biasanya dihidangkan di atas tumpukan kue keranjang
Kue mangkuk/Credit: Cookpad @R Laraswati

Selain kue keranjang, imlek juga sangat identik dengan kue mangkuk.

Berbeda dengan kue keranjang yang punya tekstur mirip dodol, kue mangkuk sendiri terbuat dari tepung beras. Kue ini biasanya dihidangkan bersama dengan tumpukan kue keranjang. Kue mangkuk akan disimpan di bagian atas. Konon, jika semakin banyak seseorang menyantap kelopak kue mangkuk maka semakin beruntung ia di tahun yang akan datang

Baca Juga:   6 Spot Terbaik untuk Melihat Milky Way di Lanskap Alam Indonesia. Gugusan Bintangnya Bikin Takjub!

5. Selain sebagai pencuci mulut, jeruk Mandarin yang dihidangkan saat perayaan imlek melambangkan kemakmuran rezeki

jeruk Mandarin yang dihidangkan saat perayaan imlek
Jeruk Mandarin/Credit: Pixabay

Selain kue dan makanan asin, ada juga buah yang digunakan dan identik degan perayaan imlek.

Selain berguna sebagai hidangan penutup setelah menyantap beragam makanan, jeruk sendiri melambangkan kemakmuran rejeki bagi masyarakat Tionghoa. Selain itu ada juga versi yang menyebut bahwa jeruk Mandarin merupakan simbol dari kesejahteraan dalam kehidupan.

Abimanyu TravelDapatkan Perjalanan Terbaik Yang Nyaman & Hemat!

6. Lalu ada santapan sup delapan bentuk karena terbuat dari 8 bahan dasar. Selain rasanya yang nikmat, santapan ini biasanya dihidangkan sebagai harapan kesuksesan bisnis

sup delapan bentuk karena terbuat dari 8 bahan dasar
Credit: CC0 Public Domain

Sup delapan bentuk adalah makanan khas imlek yang cukup asing di telinga orang non-Tionghoa.

Hidangan ini disebut sup delapan bentuk karena ia menggunakan delapan bahan dasar. Beberapa bahan yang digunakan untuk membuat hidangan ini antara lain teripang, jamur, ikan, udang, perut ikan, abalone, kerang kering, kacang ginko, jamur hitam dan biji lotus. Selain rasanya yang nikmat dan hangat, sup delapan bentuk merupakan lambang dan harapan. Masyarakat Tiongkok berharap bisnis yang mereka miliki dalam berkembang lebih pesat di tahun mendatang.

7.  Yu Sheng adalah salad-nya orang Tionghoa. Santapan satu ini melambangkan keberuntungan. Sebelum memakannya, biasanya orang harus mengangkat Yu Sheng setinggi mungkin

Yu Sheng adalah salad-nya orang Tionghoa
Yu sheng/Credit: Wikimedia Commons

Lalu ada santapan Yu sheng.

Buat kamu yang belum tahu, Yu Sheng adalah saladnya masayarakat Tiongkok. Yu sheng sendiri pada dasarnya merupakan salada yang diisi dengan irisan halus sayur dan buah. Sebagai variasi terkadang yu sheng ditambahkan irisan ikan salmon atau tuna. Yu sheng sendiri merupakan lambang dari keberuntungan. Saat menyantap hidangan ini, orang harus mengangkat yu sheng setinggi mungkin agar kemungkinan harapannya terkabul semakin tinggi.

8. Beragam manisan yang dihidangkan saat imlek masing-masing melambangkan harapan dan doa. Semangka melambangkan kebahagiaan dan kejujuran, kelengkeng yang melambangkan kesuburan

Makanan Khas Imlek dan Filosofi - Beragam manisan yang dihidangkan saat imlek
Ilustrasi manisan imlek/Credit: Wikimedia Commons

Terakhir ada manisan.

Biasanya makanan kecil ini dimasukan dalam sebuah wadah. Wadah ini menyimpan berisi banyak manisan yang punya maknanya masing-masing. Beberapa di antaranya adalah manisan melon yang melambangkan perkembangan kesehatan.

Kelapa kering melambangkan persahabatan dan kesatuan, lengkeng melambangkan kesuburan dan banyak anak, biji teratai melambangkan kesuruburan. Lalu ada leci yang merupakan lambang ikatan keluarga, kacang tanah lambang panjang umur serta semangka merah yang melambangkan kebahagiaan dan kejujuran dalam keluarga.

Nah itu dia beberapa makanan khas imlek yang memiliki filosofi mendalam. Gimana menurut kalian SoHip? Apa kalian pernah memakan salah satu hidangan di atas saat imlek?

Abimanyu Travel BlogButuh rekomendasi tempat wisata menarik di Malang? Kamu bisa dapatkan disini. Info destinasi wisata, kuliner, serta tips traveling. Kamu juga bisa menemukan promo menarik dan kuis berhadiah dari Abimanyu.

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
  • Linkedin

  • Notice: Trying to access array offset on value of type bool in /home/abimanyutravel/webapps/abimanyutravel-blog/wp-content/themes/admania/content-single.php on line 183
  • Pinterest
This div height required for enabling the sticky sidebar