Pengalaman Musim Panas Khas di Kota Yogya–Solo–Semarang
Musim Panas Kota yogya-solo-semarang, Kita semua tahu bahwa Jawa Tengah adalah bagian dari Indonesia yang memiliki begitu banyak sejarah dan situs eksotis untuk dikunjungi. Dan untuk melengkapi pengalaman musim panas Anda, Anda harus datang dan
melihat situs-situs ini saat Anda berkeliling di Jawa Tengah. Berikut beberapa tempat terindah
yang tidak boleh Anda lewatkan di kota Yogya, Solo, dan Semarang:
Table of Contents
1 | Pasar Beringharjo
Pasar Beringharjo dinamai oleh Sultan Hamengkubuwono IX, yang memiliki arti sebagai simbol harapan, bahwa tempat tumbuhnya Pohon Beringin (Bering) akan membawa kekayaan (Harjo) bagi masyarakat sekitar. Sebelum tahun 1758, lokasi itu sendiri merupakan hutan pohon beringin.
Namun segera setelah Kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat berdiri tegak, kawasan tersebut kemudian dijadikan sebagai tempat perdagangan dan kegiatan ekonomi oleh masyarakat Yogyakarta maupun masyarakat kota perbatasan.
Dan sekarang para wisatawan telah menetapkan lokasi ini sebagai tempat pembelian yang memuaskan, Anda dapat mencapai tempat ini dengan sangat mudah. Ada banyak pilihan untuk menuju Pasar Beringharjo dari stasiun bahkan langsung dari bandara.
Jadi, jika Anda mencari batik tradisional dan suvenir antik, bumbu dan rempah asli Indonesia, manisan dan kue-kue lokal, ini adalah tempat yang tepat untuk Anda kunjungi. Tapi jangan lupa untuk menawar sebelum Anda membeli barang-barang Anda!
2 | Museum Sonobudoyo
Musim Panas Kota yogya-solo-semarang, Kembali pada tahun 1919, Museum Sonobudyo adalah sebuah yayasan yang bergerak di bidang budaya Jawa, Bali, Madura dan Lombok, dan dikenal dengan nama Java Institute, dan berlokasi di Surakarta.
Namun kemudian pada tahun 1931, dengan keputusan akhir kongres yang dipimpin oleh Ir. Th. Karsten PHW Sitsen , Koeperberg, Java Instittut mendirikan museum di Yogyakarta. Dan pada akhir tahun 1974, Museum Sonobudoyo akhirnya diberikan kewenangan penuh kepada pemerintah pusat/kementerian pendidikan dan kebudayaan.
Sejak itu, jika Anda mengunjungi tempat itu, Anda dapat melihat sepuluh jenis koleksi museum; Koleksi Geologi, Biologi, Etnografi, Arkeologi, Numismatika, Sejarah, Filologia, Keramik, Seni Rupa dan Teknologi. Kunjungi dan kagumi benda-benda memesona di sana.
3 | Keraton Yogyakarta
Keratan Yogyakarta, atau bisa disebut Keraton Yogyakarta, ditemukan pada tahun 1755 oleh Pangeran Mangkubumi, yang juga dikenal sebagai Sultan Hamengkubuwono I, terletak di tengah kota antara Sungai Winogo dan Sungai Code.
Dibangun dengan arsitektur Jawa yang sangat elegan, Istana ini membentang dari utara ke selatan. Halaman depan disebut alun-alun utara (alun-alun utara), dan halaman belakang disebut alun-alun selatan (alun-alun selatan). Di sisi barat istana terdapat Istana Air yang dibangun pada tahun 1758.
Selain itu, para pengunjung dapat menyaksikan diorama upacara pernikahan seukuran aslinya di aula pertemuan istana, yang dibawakan oleh boneka. Sejumlah bengkel batik dan set alat musik Jawa, barang antik dan pusaka membuat Keraton Yogyakarta layak untuk dikunjungi!
4 | Istana Air Taman Sari
Dibangun pada tahun 1765 untuk Sultan Hamengkubuwono I, Taman Sari adalah situs bekas taman kerajaan Kesultanan Yogyakarta. Terletak di atas 12.600 hektar, itu mencakup serangkaian taman air, kolam renang, danau buatan, serta koleksi 59 bangunan.
Dan meskipun Taman Sari telah menderita dari bencana alam, terabaikan dan perambahan kota, kompleks tetap sebagai salah satu monumen nasional yang paling penting, dan salah satu contoh terbaik dari arsitektur Jawa abad kedelapan belas dan desain lansekap. Rencanakan perjalanan Anda sekarang dan pastikan untuk pergi ke sini saat Anda berada di Yogyakarta!
5 | Alun – Alun Selatan
Dikenal sebagai Alun – AlunKidul, situs ini merupakan bagian selatan Keraton Yogyakarta. Saat ini, situs ini telah menjadi ruang publik bagi orang-orang untuk berkeliaran. Menjelang malam, Anda akan menemukan begitu banyak aktivitas di sini.
Dari pedagang kaki lima hingga remaja dengan atraksi sepedanya, modifikasi kendaraan roda tiga, aktivitas olahraga, bahkan makan malam romantis di bawah pohon beringin di tengah taman. Ada juga kandang gajah di dalamnya, di mana anak-anak dan turis biasa menaikinya untuk bersenang-senang.
Meski kini sudah ditutup, istilah area “kandang gajah” masih digunakan oleh masyarakat sekitar. Dan jika ingin mengunjungi tempat ini sebaiknya turun saat senja. Jadi Anda bisa melihat matahari kuning yang indah merangkak keluar dari cakrawala dari taman dengan orang-orang di sekitar mulai berkumpul di kerumunan.
Blog Abimanyutravel
“