wisata surabaya Archives - Abimanyu Travel Blog https://blog.abimanyutravel.id/tag/wisata-surabaya/ Butuh rekomendasi tempat wisata menarik di Malang? Kamu bisa dapatkan disini. Info destinasi wisata, kuliner, serta tips traveling. Kamu juga bisa menemukan promo menarik dan kuis berhadiah dari Abimanyu. Mon, 03 Jan 2022 05:31:34 +0000 en-US hourly 1 https://blog.abimanyutravel.id/wp-content/uploads/2018/07/cropped-FAV-32x32.png wisata surabaya Archives - Abimanyu Travel Blog https://blog.abimanyutravel.id/tag/wisata-surabaya/ 32 32 5 Tempat Wisata Paling Ikonik di Surabaya https://blog.abimanyutravel.id/info-wisata/5-tempat-wisata-paling-ikonik-di-surabaya/ https://blog.abimanyutravel.id/info-wisata/5-tempat-wisata-paling-ikonik-di-surabaya/#respond Mon, 03 Jan 2022 05:30:11 +0000 https://blog.abimanyutravel.id/?p=646 5 Tempat Wisata Paling Ikonik di Surabaya – Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia ini sudah menjelma jadi kota metropolitan yang yang tumbuh pesat. Buang jauh pikiranmu terhadap kesan kota Surabaya yang panas serta gersang. Surabaya saat ini telah berbenah membuat cantik kotanya, lingkungannya jadi lebih hijau serta tata ruang kotanya jadi lebih baik. Ibukota […]

The post 5 Tempat Wisata Paling Ikonik di Surabaya appeared first on Abimanyu Travel Blog.

]]>
5 Tempat Wisata Paling Ikonik di Surabaya – Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia ini sudah menjelma jadi kota metropolitan yang yang tumbuh pesat. Buang jauh pikiranmu terhadap kesan kota Surabaya yang panas serta gersang. Surabaya saat ini telah berbenah membuat cantik kotanya, lingkungannya jadi lebih hijau serta tata ruang kotanya jadi lebih baik. Ibukota Jawa Timur ini juga menaruh segudang tempat wisata mulai dari wisata kuliner, wisata belanja, wisata budaya, wisata sejarah serta wisata alam. Bila waktu kunjunganmu terbatas dikala ke Surabaya rasanya tidak cukup buat menjelajahi keseluruhan tempat wisatanya. Hingga dari itu, minimun sisakanlah waktu satu hari buat berkunjung ke tempat- tempat yang jadi ikon wisata di Surabaya ini.

Jangan mengaku pernah ke Surabaya jika belum foto di 5 tempat wisata ikonik ini ya.

1. Monumen Kapal Selam

Monumen Kapal Selam
Image Credit : @nanivittasinaga

Dikala kalian melewati Jalan Pemuda, matamu tentu hendak tertuju pada satu bangunan unik berupa kapal selam yang berdiri megah di pinggir jalan. Ya, ini merupakan Monumen Kapal Selam ataupun kerap disingkat Monkasel, eitts ini bukan bangunan yang dibentuk semacam kapal selam tetapi memanglah kapal selam sungguhan lho. Kapal selam jenis SS Whiskey Class yang bernama KRI Pasopati 410 kepunyaan Angkatan Laut yang telah banyak berjasa pada Pembedahan Trikora tahun 1962 silam.

Monkasel tercantum selaku monumen sangat besar yang terdapat di Asia. Di dalamnya kalian dapat menemukan museum yang menggambarkan sejarah dari kapal selam KRI Pasopati 410. Tidak hanya monumenjuga terdapat sarana tamasya air buat anak, sehingga dapat dijadikan wisata edukatif untuk kanak- kanak.

2. House of Sampoerna

Image Credit : House of Sampoerna

Satu lagi yang wajib kalian kunjungi merupakan museum House of Sampoerna, sebab museum ini tidak ada di kota yang lain di Indonesia. Pastinya kalian ketahui dong brand populer satu ini. Selaku salah satu brand produk dari bahan dasar tembakau, industri Sampoerna mendirikan museum House of Sampoerna buat mereka yang mau mengenali semacam apa proses dalam pengolahan tembakau jadi produk tertentu.

Di dalam museum ini, kalian bisa memandang perlengkapan yang digunakan buat proses pengolahan tumbuhan tembakau. Sebagian tipe pematik juga tersimpan apik selaku koleksi di dalam House of Sampoerna, tercantum keberadaan replika kios bisa kalian amati langsung di museum ini. Yang menjadikannya unik merupakan, bangunan House of Sampoerna yang mengusung model bangunan Belanda yang sangat ikonik dijadikan tempat difoto.

3. Taman Bungkul

Taman Bungkul Surabaya
Image Credit : Wikipedia

Sehabis berkunjung ke Monkasel serta House of Sampoerna kalian dapat istirahat sejenak nih sembari menikmati keasrian Halaman Bungkul yang menawan. Taman ini sesungguhnya cuma suatu taman kota di Surabaya. Tetapi belum lama ini namanya terus menjadi populer serta ramai didatangi masyarakat lokal ataupun turis sebab menemukan predikat selaku taman terbaik se- Asia pada tahun 2013 oleh PBB. Penghargaan ini layak didapatkan sebab sarana- sarana penunjang di taman ini sangat lengkap serta berguna untuk masyarakat Surabaya. Semacam skateboard track serta BMX track, jogging track, plaza( panggung buat live performance bermacam jenis entertainment), zona akses Wi- Fi free, telepon universal, zona green park dengan kolam air mancur, taman bermain kanak- kanak sampai pujasera.

Ngomong- ngomong kalian telah cari penginapan belum buat mendatangi Surabaya nanti?. Jika belum kalian dapat mencari hotel yang berlokasi strategis di pusat kota Surabaya, salah satunya Hotel Mercure Surabaya yang tidak jauh dari Halaman Bungkul ini. Buat mengenali sarana serta harga yang ditawarkan Hotel Mercure Surabaya ini, kalian dapat buka Traveloka. Tidak hanya dapat booking dengan instan, terdapat banyak promo yang ditawarkan buat menginap di hotel ini.

4. Air Mancur Menari di Jembatan Kenjeran

Image Credit : Kabar Surabaya

Pada malam harinya, kalian dapat mendatangi ikon tempat wisata baru di Surabaya yang lagi nge- hits nih, atraksi Air Mancur Menari( Dancing& Musical Fountain) di Jembatan Kenjeran Surabaya. Wisata ini baru saja ditetapkan oleh walikota Surabaya, Bunda Tri Rismaharini pada 9 Juli 2016. Air mancur menari ini menaikkan menawan jembatan Kenjeran yang menghubungkan jalan MERR& jalur Laguna Surabaya dengan Halaman Hiburan Tepi laut( THP) Kenjeran Lama.

Tidak ingin kalah dengan luar negara, air mancur menari Jembatan Kenjeran Surabaya ini hendak menari meliuk- liuk berpadu harmonis yang dengan lighting warna- warni yang hendak berubah tiap waktu. Tarian air mancur menari ini pula diiringi dengan lagu Surabaya serta Jembatan Merah. Sayangnya penampilan air mancur menari sedangkan ini tidak ada tiap hari, cuma dekat 1 jam saja pada hari Sabtu( Malam Pekan dengan durasi 60 menit mulai jam 20. 00– 21. 00 Wib. Jadi atur waktu liburanmu hendaknya supaya tidak terlewatkan atraksi menarik satu ini.

5. Jembatan Suramadu

Jembatan Suramadu
Image Credit : @indraiswanto84

Berakhir memandang atraksi air mancur menari, tutuplah malammu dengan mendatangi Jembatan Suramadu, singkatan dari Surabaya- Madura. Jembatan ini melintasi Selat Madura, menghubungkan Pulau Jawa( di Surabaya) serta Pulau Madura( di Bangkalan). Dengan panjang 5. 438 meter, jembatan ini jadi jembatan terpanjang di Indonesia dikala ini. Jembatan Suramadu terdiri dari 3 bagian ialah jalur layang( causeway), jembatan penghubung( approach bridge), serta jembatan utama( main bridge).

Pada malam hari jembatan ini hendak menjelma jadi sangat menawan. Lampu hias warna- warni yang memantul ke perairan hendak menjadikannya objek fotografi yang keren banget. Kalian pula dapat berupaya menyebrangi jembatan Suramadu dengan mengendarai motor maupun mobil. Bila beruntung, sepanjang ekspedisi nanti kalian dapat memandang sebagian kapal yang melintasi Selat Madura.

Seperti itu tadi 5 tempat wisata sangat ikonik di Surabaya. Mudah- mudahan kalian juga dapat menjelajahi wisata yang lain di Surabaya yang tidak kalah menarik. Selamat liburan!

The post 5 Tempat Wisata Paling Ikonik di Surabaya appeared first on Abimanyu Travel Blog.

]]>
https://blog.abimanyutravel.id/info-wisata/5-tempat-wisata-paling-ikonik-di-surabaya/feed/ 0
Sejarah Kota Surabaya https://blog.abimanyutravel.id/info-wisata/sejarah-kota-surabaya/ https://blog.abimanyutravel.id/info-wisata/sejarah-kota-surabaya/#respond Sat, 25 Dec 2021 06:31:14 +0000 https://blog.abimanyutravel.id/?p=463 Kata Surabaya (bahasa Jawa Kuno: Śūrabhaya) sering diartikan secara filosofis sebagai lambang perjuangan antara darat dan air. Asal-usul Surabaya Bukti sejarah menunjukkan bahwa Surabaya sudah ada jauh sebelum zaman kolonial, seperti yang tercantum dalam prasasti Trowulan I, berangka 1358 M. Dalam prasasti tersebut terungkap bahwa Surabaya (Churabhaya) masih berupa desa di tepi sungai Brantas dan […]

The post Sejarah Kota Surabaya appeared first on Abimanyu Travel Blog.

]]>
Kata Surabaya (bahasa Jawa Kuno: Śūrabhaya) sering diartikan secara filosofis sebagai lambang perjuangan antara darat dan air.
Patung sura dan baya
Patung sura dan baya

Asal-usul Surabaya

Bukti sejarah menunjukkan bahwa Surabaya sudah ada jauh sebelum zaman kolonial, seperti yang tercantum dalam prasasti Trowulan I, berangka 1358 M. Dalam prasasti tersebut terungkap bahwa Surabaya (Churabhaya) masih berupa desa di tepi sungai Brantas dan juga sebagai salah satu tempat penyeberangan penting sepanjang daerah aliran sungai Brantas. Sejarah Kota Surabaya juga tercantum dalam pujasastra Kakawin Nagarakretagama yang ditulis oleh Empu Prapañca yang bercerita tentang perjalanan pesiar Raja Hayam Wuruk pada tahun 1365 M dalam pupuh XVII (bait ke-5, baris terakhir).

Walaupun bukti tertulis tertua mencantumkan nama Surabaya berangka tahun 1358 M (Prasasti Trowulan) dan 1365 M (Nagarakretagama), para ahli menduga bahwa wilayah Surabaya sudah ada sebelum tahun-tahun tersebut. Menurut pendapat budayawan Surabaya berkebangsaan Jerman Von Faber, wilayah Surabaya didirikan tahun 1275 M oleh Raja Kertanegara sebagai tempat permukiman baru bagi para prajuritnya yang berhasil menumpas pemberontakan Kemuruhan pada tahun 1270 M. Pendapat yang lainnya mengatakan bahwa Sejarah Kota Surabaya dahulu merupakan sebuah daerah yang bernama Ujung Galuh.

10 kota skyline terbaik

Versi lain menyebutkan, Sejarah Kota Surabaya berasal dari cerita tentang perkelahian hidup-mati antara Adipati Jayengrono dan Sawunggaling. Lama-lama karena menguasai ilmu buaya, Jayengrono semakin kuat dan mandiri sehingga mengancam kedaulatan Kerajaan Majapahit. Untuk menaklukkan Jayengrono, maka diutuslah Sawunggaling yang menguasai ilmu sura.

Adu kesaktian dilakukan di pinggir Kali Mas, di wilayah Peneleh. Perkelahian itu berlangsung selama tujuh hari tujuh malam dan berakhir dengan tragis, karena keduanya meninggal setelah kehilangan tenaga.

Nama Śūrabhaya sendiri dikukuhkan sebagai nama resmi pada abad ke-14 oleh penguasa Ujung Galuh, Arya Lêmbu Sora.

Mengenang Jembatan Merah Surabaya, Lalu Lintas Utama di Masa Penjajahan Belanda
Mengenang Jembatan Merah Surabaya, Lalu Lintas Utama di Masa Penjajahan Belanda

Era pra-kolonial

Wilayah Surabaya dahulu merupakan gerbang utama untuk memasuki ibu kota Kerajaan Majapahit dari arah lautan, yakni di muara Kali Mas. Bahkan hari jadi kota Surabaya ditetapkan yaitu pada tanggal 31 Mei 1293. Hari itu sebenarnya merupakan hari kemenangan pasukan Majapahit yang dipimpin Raden Wijaya terhadap serangan pasukan Mongol. Pasukan Mongol yang datang dari laut digambarkan sebagai SURA (ikan hiu / berani) dan pasukan Raden Wijaya yang datang dari darat digambarkan sebagai BAYA (buaya / bahaya), jadi secara harfiah diartikan berani menghadapi bahaya yang datang mengancam. Maka hari kemenangan itu diperingati sebagai hari jadi Surabaya.

Pada abad ke-15, Islam mulai menyebar dengan pesat di daerah Surabaya. Salah satu anggota Walisongo, Sunan Ampel, mendirikan masjid dan pesantren di wilayah Ampel. Tahun 1530, Surabaya menjadi bagian dari Kerajaan Demak.

5 warung kuliner lalapan di malang

Pemblokan aliran Sungai Brantas oleh Sultan Agung akhirnya memaksa Surabaya menyerah. Suatu tulisan VOC tahun 1620 menggambarkan, Sejarah Kota Surabaya sebagai wilayah yang kaya dan berkuasa. Panjang lingkarannya sekitar 5 mijlen Belanda (sekitar 37 km), dikelilingi kanal dan diperkuat meriam. Tahun tersebut, untuk melawan Mataram, tentaranya sebesar 30.000 prajurit.

Tahun 1675, Trunojoyo dari Madura merebut Surabaya, namun akhirnya didepak VOC pada tahun 1677.

Dalam perjanjian antara Pakubuwono II dan VOC pada tanggal 11 November 1743, Surabaya diserahkan penguasaannya kepada VOC. Gedung pusat pemerintahan Karesidenan Surabaya berada di mulut sebelah barat Jembatan Merah. Melayu; Arab; dan sebagainya (Vremde Oosterlingen), yang ada di sebelah timur jembatan tersebut. Hingga tahun 1900-an, pusat kota Surabaya hanya berkisar di sekitar Jembatan Merah saja.

Era kolonial
Era kolonial

Era kolonial

Pada masa Hindia Belanda, Surabaya berstatus sebagai ibu kota Karesidenan Surabaya, yang wilayahnya juga mencakup daerah yang kini wilayah Kabupaten Gresik; Sidoarjo; Mojokerto; dan Jombang. Pada tahun 1905, Surabaya mendapat status kotamadya (gemeente). Pada tahun 1926, Surabaya ditetapkan sebagai ibu kota provinsi Jawa Timur. Sejak saat itu Surabaya berkembang menjadi kota modern terbesar kedua di Hindia Belanda setelah Batavia.

travel biro perjalanan malang surabaya

Sebelum tahun 1900, pusat kota Surabaya hanya berkisar di sekitar Jembatan Merah saja. Pada tahun 1910, fasilitas pelabuhan modern dibangun di Surabaya, yang kini dikenal dengan nama Pelabuhan Tanjung Perak. Sampai tahun 1920-an, tumbuh permukiman baru seperti daerah Darmo; Gubeng; Sawahan; dan Ketabang.

Tanggal 3 Februari 1942, Jepang menjatuhkan bom di Surabaya. Pada bulan Maret 1942, Jepang berhasil merebut Surabaya. Surabaya kemudian menjadi sasaran serangan udara tentara Sekutu pada tanggal 17 Mei 1944.

Sejarah Kota Surabaya Era kemerdekaan
Era kemerdekaan

Era Kemerdekaan

Setelah Perang Dunia II usai, pada 25 Oktober 1945, 6.000 pasukan Inggris-India yaitu Brigade 49, Divisi 23 yang dipimpin Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby mendarat di Surabaya dengan perintah utama melucuti tentara Jepang, tentara dan milisi Indonesia. Mereka juga bertugas mengurus bekas tawanan perang dan memulangkan tentara Jepang. Pasukan Jepang menyerahkan semua senjata mereka, tetapi milisi dan lebih dari 20.000 pasukan Indonesia menolak.

Tentara Britania menembaki ‘sniper’ dalam pertempuran di Surabaya
26 Oktober 1945, tercapai persetujuan antara R.M. Soerjo, Gubernur Jawa Timur dengan Brigjen Mallaby bahwa pasukan Indonesia dan milisi tidak harus menyerahkan senjata mereka. Sayangnya terjadi salah pengertian antara pasukan Inggris di Surabaya dengan markas tentara Inggris di Jakarta yang dipimpin Letnan Jenderal Philip Christison.

biro perjalanan malang banyuwangi

Pada tanggal 27 Oktober 1945, pukul 11.00, pesawat Dakota Angkatan Udara Inggris dari Jakarta menjatuhkan selebaran di Surabaya yang memerintahkan semua tentara Indonesia dan milisi untuk menyerahkan senjata. Para pimpinan tentara dan milisi Indonesia menjadi marah ketika membaca selebaran ini dan menganggap Brigjen Mallaby tidak menepati perjanjian yang ditanda tangani satu hari sebelumnya. Pada 28 Oktober 1945, pasukan Indonesia dan milisi menggempur pasukan Inggris di Surabaya. Untuk menghindari kekalahan di Surabaya, Brigjen Mallaby meminta agar Presiden RI Soekarno dan panglima pasukan Inggris Divisi 23, Mayor Jenderal Douglas Cyril Hawthorn untuk pergi ke Surabaya dan mengusahakan perdamaian.

Era pasca-kemerdekaan

Kota yang jalan utamanya dulu hampir berbentuk seperti pita dari jembatan Wonokromo di sebelah Selatan menuju ke Jembatan Merah di sebelah Utara sepanjang kurang lebih 13 km tersebut, di akhir tahun 1980-an mulai berubah total. Pertambahan penduduk dan urbanisasi yang pesat, memaksa Surabaya untuk berkembang ke arah Timur dan Barat seperti yang ada sekarang. Bertambahnya kendaraan bermotor, tumbuhnya industri baru serta menjamurnya perumahan yang dikerjakan oleh perusahaan real estate yang menempati pinggiran kota mengakibatkan tidak saja terjadi kemacetan di tengah kota tapi juga tidak jarang terjadi pula di pinggiran kota.

Sejarah Kota Surabaya telah berkembang jauh dari kota yang relatif kecil dan kumuh di akhir abad ke-19, menjadi kota metropolitan di akhir abad ke-20 dan pada kurun abad ke-21 menjadi salah satu metropolitan dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara. Kota yang pada kurun abad ke-20 dan awal abad ke-21 dipandang panas dan kumuh ini juga berhasil berubah menjadi salah satu kota metropolitan yang paling tertata di Indonesia dengan kualitas udara terbersih.

baca juga kemegahan kota surabaya

Sejarah Kota Surabaya Era kemerdekaan
Era kemerdekaan

Geografi

Surabaya secara geografis berada pada 07°09’00” – 07°21’00” Lintang Selatan dan 112°36′- 112°54′ Bujur Timur. Luas wilayah Surabaya meliputi daratan dengan luas 326,81 km² dan lautan seluas 190,39 km².

Geologi

Kondisi geologi Kota Surabaya terdiri dari Daratan Alluvium; Formasi Kabuh; Pucangan; Lidah; Madura; dan Sonde. Sedangkan untuk wilayah perairan, Surabaya tidak berada pada jalur sesar aktif ataupun berhadapan langsung dengan samudera, sehingga relatif aman dari bencana alam endogen. Berdasarkan kondisi geologi dan wilayah perairannya, Surabaya dikategorikan ke dalam kawasan yang relatif aman terhadap bencana gempa bumi maupun tanah amblesan sehingga pembangunan infrastruktur tidak memerlukan rekayasa geoteknik yang dapat menelan biaya besar.

Topografi

Surabaya terletak di tepi pantai utara provinsi Jawa Timur. Wilayahnya berbatasan dengan Selat Madura di sebelah utara dan timur, Kabupaten Sidoarjo di sebelah selatan, serta Kabupaten Gresik di sebelah barat. Sebagian besar wilayah Surabaya merupakan dataran rendah yaitu 80,72% dengan ketinggian antara -0,5 – 5m SHVP atau 3 – 8 m di atas permukaan laut, sedangkan sisanya merupakan daerah perbukitan yang terletak di wilayah Surabaya Barat (12,77%) dan Surabaya Selatan (6,52%).

Di wilayah Surabaya Selatan terdapat 2 bukit landai yaitu di daerah Lidah dan Gayungan yang ketinggiannya antara 25 – 50 m di atas permukaan laut dan di wilayah Surabaya Barat memiliki kontur tanah perbukitan yang bergelombang. Struktur tanah di Surabaya terdiri dari tanah aluvial, hasil endapan sungai dan pantai, dan di bagian barat terdapat perbukitan yang mengandung kapur tinggi. Di Surabaya terdapat muara Kali Mas, yakni satu dari dua pecahan Sungai Brantas. Kali Mas adalah salah satu dari tiga sungai utama yang membelah sebagian wilayah Surabaya bersama dengan Kali Surabaya dan Kali Wonokromo. Areal sawah dan tegalan terdapat di kawasan barat dan selatan kota, sedangkan areal tambak berada di kawasan pesisir timur dan utara.

Iklim

Surabaya memiliki iklim tropis seperti kota besar di Indonesia pada umumnya. Berdasarkan klasifikasi iklim Koppen, Kota Surabaya termasuk dalam kategori iklim tropis basah dan kering (Aw) dengan dua musim dalam setahun yaitu musim hujan dan musim kemarau. Curah hujan di Surabaya rata-rata 165,3 mm. Curah hujan tertinggi di atas 200 mm terjadi pada kurun Januari hingga Maret dan November hingga Desember. Suhu udara rata-rata di Surabaya berkisar antara 23,6 °C hingga 33,8 °C.

cari sumber refrensi lain disini

Sejarah Kota Surabaya Bagian Administrasi pembangunan - pemerintahan kota surabaya
Bagian Administrasi pembangunan – pemerintahan kota surabaya

Baca Juga Artikel lain kami di blog.abimanyutravel.id

The post Sejarah Kota Surabaya appeared first on Abimanyu Travel Blog.

]]>
https://blog.abimanyutravel.id/info-wisata/sejarah-kota-surabaya/feed/ 0